Peron di Stasiun Purwakarta
Peron di Stasiun Cirebon
Peron stasiun merupakan bagian dari stasiun kereta api. Hampir semua stasiun untuk transportasi kereta api memiliki beberapa bentuk peron, dengan stasiun yang lebih besar memiliki banyak peron. Secara teknis, istilah peron sesungguhnya merujuk ke bagian fisik kawasan yang berkelanjutan dan mendatar. Jadi suatu stasiun memungkinkan memiliki lebih dari 1 peron.
Bentuk dasar dari peron terdiri dari sebuah daerah pelataran yang biasanya menghasilkan
perbedaan yang besar cukup tinggi antara peron dan lantai kereta/jalan rel. Peron yang lebih
tradisional sering lebih rendah dari lantai kereta, meskipun peron idealnya harus pada tingkat yang sama dengan lantai kereta. Kadang-kadang peron berada pada tingkat yang lebirh tinggi
daripada lantai kereta. Ini mungkin terjadi ketika sebuah stasiun dibangun dengan tingkat lantai tinggi namun juga melayani kereta dengan tingkat lantai yang lebih rendah.
- Fungsi Peron
Fungsi dari peron itu sendiri adalah sebagai tempat naik-turun para penumpang di stasiun
dan juga dapat dijadika tempat tunggu sebelum kereta sampai, jadi dapat disimpulakan peron
adalah lantai pelataran tempat para penumpang naik-turun sekaligus tempat tunggu,serta tempat jalur rel melintas di stasiun.
Namun di lain sisi dan fungsi berdasarkan jenis muatan kereta, peron dapat difungsikan sebagai
tempat untuk bongkar muat barang dari mobil/kapal ke kereta ataupun sebaliknya.
- Jenis Peron
Sekarang ada dua macam konstruksi lantai peron, yaitu yang dibuat sebelum Perang Dunia II umumnya dengan lantai rendah; sedangkan bentuk kedua adalah yang dibangun setelah
Proklamasi umumnya dengan lantai modifikasi yang ditinggikan. Dewasa ini pada stasiun besar umumnya ada dua macam lantai peron, yang asli berlantai rendah dan yang telah disesuaikan
dengan lantai tinggi. Memang pada waktu itu belum ada pemikiran peron tinggi yang memudahkan para penumpang naik-turun kereta. Di stasiun
Tanah Abang, seperti halnya kebanyakan stasiun kereta di jepang, para penumpang tidak dapat menyeberang jalur begitu
saja, harus melalui jembatan
penyeberangan (dalam hal stasiun Tanah Abang stasiun berada di atas jalur rel).
1. Peron lama atau peron rendah (sebelum Perang Dunia II)
Bentuk dasar dari peron terdiri dari sebuah daerah pelataran yang biasanya menghasilkan
perbedaan yang besar cukup tinggi antara peron dan lantai kereta/jalan rel. Peron yang lebih
tradisional sering lebih rendah dari lantai kereta, meskipun peron idealnya harus pada tingkat yang sama dengan lantai kereta. Kadang-kadang peron berada pada tingkat yang lebirh tinggi
daripada lantai kereta. Ini mungkin terjadi ketika sebuah stasiun dibangun dengan tingkat lantai tinggi namun juga melayani kereta dengan tingkat lantai yang lebih rendah.
- Fungsi Peron
Fungsi dari peron itu sendiri adalah sebagai tempat naik-turun para penumpang di stasiun
dan juga dapat dijadika tempat tunggu sebelum kereta sampai, jadi dapat disimpulakan peron
adalah lantai pelataran tempat para penumpang naik-turun sekaligus tempat tunggu,serta tempat jalur rel melintas di stasiun.
Namun di lain sisi dan fungsi berdasarkan jenis muatan kereta, peron dapat difungsikan sebagai
tempat untuk bongkar muat barang dari mobil/kapal ke kereta ataupun sebaliknya.
- Jenis Peron
Sekarang ada dua macam konstruksi lantai peron, yaitu yang dibuat sebelum Perang Dunia II umumnya dengan lantai rendah; sedangkan bentuk kedua adalah yang dibangun setelah
Proklamasi umumnya dengan lantai modifikasi yang ditinggikan. Dewasa ini pada stasiun besar umumnya ada dua macam lantai peron, yang asli berlantai rendah dan yang telah disesuaikan
dengan lantai tinggi. Memang pada waktu itu belum ada pemikiran peron tinggi yang memudahkan para penumpang naik-turun kereta. Di stasiun
Tanah Abang, seperti halnya kebanyakan stasiun kereta di jepang, para penumpang tidak dapat menyeberang jalur begitu
saja, harus melalui jembatan
penyeberangan (dalam hal stasiun Tanah Abang stasiun berada di atas jalur rel).
1. Peron lama atau peron rendah (sebelum Perang Dunia II)
Peron rendah di Stasiun Randu Agung
Kereta buatan sebelum tahun 1920 umumnya mempunyai tangga untuk turun ke bawah.Sedangkan kereta buatan sebelum tahun 1941 mempunyai
tangga di dalam. Karena pada umumnya stasiun didirikan sebelum Perang Dunia II, maka lantai peron sama dengan lantai
stasiun. Akibatnya para penumpang akan sulit turun-naik dari peron lama yang rendah, sedangkan kereta yang
beroperasi kini pada umumnya dibuat setelah tahun 1965 yang berlantai dengan tangga yang tinggi.
Pada peron lama, para penumpang dengan leluasa menyeberang dan melintas jalur rel, dan hal ini sangat berbahaya sekali bahwa para penumpang
menjadi berbaur dengan kereta api. Stasiun berperon rendah ini biasa nya ditemui di stasiun" kecil yang jarang menjadi tempat pemberhentian normal kereta. Stasiun berperon rendah biasa nya menggunakan tangga untuk melayani aktivitas naik turun penumpang.
Foto lain dari stasiun peron rendah :
2. Peron baru atau peron tinggi (setelah proklamasi)
stasiun besar, hal ini karena PT KAI ingin memberi pelayanan yang baik. Pada umumnya peron tinggi dimaksudkan untuk melayani para penumpang kelas
Bisnis dan Eksekuif. Sebagai contoh, Stasiun Bandung atau Gambir (Jakarta) yang melayani Kereta Eksekutif dengan menggunakan peron tinggi.
Namun di stasiun Tugu (Yogyakarta) atau Solo Balapan terlihat ada dua macam lantai yang tinggi (modikasi) dan lantai
rendah (asli). Karena Stasiun Madiun misalnya melayani semua kelas, maka di sini terdapat 2 macam tinggi lantai peron.
Pada stasiun antara Bogor dan Jakarta, yang umumnya dibangun belakang ini sudah mempunyai lantai peron tinggi.
Stasiun Tanah Abang dibangun di atas jalur rel, sehingga penumpang kalau mau menyeberang jalur rel harus lewat lobi stasiun. Sedangkan Stasiun Gambir jalur rel berada di atas lobi stasiun.
Peron rendah di Stasiun Weleri
Peron rendah di Stasiun Jambon
Peron rendah di Stasiun Jeruk Legi
Peron tinggi di Stasiun Jatinegara
Sebagian dari peron lama kemudian dilakukan penyesuaian tinggi dengan kereta yang baru. Akibatnya terlihat ada dua ketinggian peron dewasa ini distasiun besar, hal ini karena PT KAI ingin memberi pelayanan yang baik. Pada umumnya peron tinggi dimaksudkan untuk melayani para penumpang kelas
Bisnis dan Eksekuif. Sebagai contoh, Stasiun Bandung atau Gambir (Jakarta) yang melayani Kereta Eksekutif dengan menggunakan peron tinggi.
Namun di stasiun Tugu (Yogyakarta) atau Solo Balapan terlihat ada dua macam lantai yang tinggi (modikasi) dan lantai
rendah (asli). Karena Stasiun Madiun misalnya melayani semua kelas, maka di sini terdapat 2 macam tinggi lantai peron.
Pada stasiun antara Bogor dan Jakarta, yang umumnya dibangun belakang ini sudah mempunyai lantai peron tinggi.
Stasiun Tanah Abang dibangun di atas jalur rel, sehingga penumpang kalau mau menyeberang jalur rel harus lewat lobi stasiun. Sedangkan Stasiun Gambir jalur rel berada di atas lobi stasiun.
Peron tinggi di Halte KRL di Jabodetabek
Peron tinggi di Stasiun Jatinegara
Peron tinggi
Terima kasih telah mengunjungi kami
Selamat beraktivitas kembali :)
Selamat beraktivitas kembali :)
Referensi :
http://poda-hentak.blogspot.com/2011/08/peron-stasiun-kereta-api.html?m=1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Stasiun_kereta_api
http://poda-hentak.blogspot.com/2011/08/peron-stasiun-kereta-api.html?m=1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Stasiun_kereta_api
Sumber gambar :
http://m.facebook.com/photo.php?fbid=1499036857039686&id=100008001576465&set=t.100005572621417
http://m.facebook.com/photo.php?fbid=382045478625538&id=100004602671210&set=t.100005572621417
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=4498&page=69
http://semboyan35.com/printthread.php?tid=4498&page=60
http://m.facebook.com/photo.php?fbid=1556065611301496&id=100006942152294&set=a.1407936809447711.1073741864.100006942152294&_rdr
http://m.facebook.com/photo.php?fbid=778235182241393&id=100001647564325&set=t.100005572621417
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=541&page=3
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=541&page=338
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=311&page=153
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=1358&page=93
http://m.facebook.com/photo.php?fbid=1499036857039686&id=100008001576465&set=t.100005572621417
http://m.facebook.com/photo.php?fbid=382045478625538&id=100004602671210&set=t.100005572621417
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=4498&page=69
http://semboyan35.com/printthread.php?tid=4498&page=60
http://m.facebook.com/photo.php?fbid=1556065611301496&id=100006942152294&set=a.1407936809447711.1073741864.100006942152294&_rdr
http://m.facebook.com/photo.php?fbid=778235182241393&id=100001647564325&set=t.100005572621417
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=541&page=3
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=541&page=338
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=311&page=153
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=1358&page=93
Tidak ada komentar:
Posting Komentar