kanan bawah

Widget Animasi

Senin, 29 Desember 2014

Peron Stasiun

 
Peron di Stasiun Purwakarta
Peron di Stasiun Cirebon
Peron stasiun merupakan bagian dari stasiun kereta api. Hampir semua stasiun untuk transportasi kereta api memiliki beberapa bentuk peron, dengan stasiun yang lebih besar memiliki banyak peron. Secara teknis, istilah peron sesungguhnya merujuk ke bagian fisik kawasan yang berkelanjutan dan mendatar. Jadi suatu stasiun memungkinkan memiliki lebih dari 1 peron.
Bentuk dasar dari peron terdiri dari sebuah daerah pelataran yang biasanya menghasilkan
perbedaan yang besar cukup tinggi antara peron dan lantai kereta/jalan rel. Peron yang lebih
tradisional sering lebih rendah dari lantai kereta, meskipun peron idealnya harus pada tingkat yang sama dengan lantai kereta. Kadang-kadang peron berada pada tingkat yang lebirh tinggi
daripada lantai kereta. Ini mungkin terjadi ketika sebuah stasiun dibangun dengan tingkat lantai tinggi namun juga melayani kereta dengan tingkat lantai yang lebih rendah.
- Fungsi Peron
Fungsi dari peron itu sendiri adalah sebagai tempat naik-turun para penumpang di stasiun
dan juga dapat dijadika tempat tunggu sebelum kereta sampai, jadi dapat disimpulakan peron
adalah lantai pelataran tempat para penumpang naik-turun sekaligus tempat tunggu,serta tempat jalur rel melintas di stasiun.
Namun di lain sisi dan fungsi berdasarkan jenis muatan kereta, peron dapat difungsikan sebagai
tempat untuk bongkar muat barang dari mobil/kapal ke kereta ataupun sebaliknya.
- Jenis Peron
Sekarang ada dua macam konstruksi lantai peron, yaitu yang dibuat sebelum Perang Dunia II umumnya dengan lantai rendah; sedangkan bentuk kedua adalah yang dibangun setelah
Proklamasi umumnya dengan lantai modifikasi yang ditinggikan. Dewasa ini pada stasiun besar umumnya ada dua macam lantai peron, yang asli berlantai rendah dan yang telah disesuaikan
dengan lantai tinggi. Memang pada waktu itu belum ada pemikiran peron tinggi yang memudahkan para penumpang naik-turun kereta. Di stasiun
Tanah Abang, seperti halnya kebanyakan stasiun kereta di jepang, para penumpang tidak dapat menyeberang jalur begitu
saja, harus melalui jembatan
penyeberangan (dalam hal stasiun Tanah Abang stasiun berada di atas jalur rel).
1. Peron lama atau peron rendah (sebelum Perang Dunia II)
Peron rendah di Stasiun Randu Agung

Kereta buatan sebelum tahun 1920 umumnya mempunyai tangga untuk turun ke bawah.Sedangkan kereta buatan sebelum tahun 1941 mempunyai
tangga di dalam. Karena pada umumnya stasiun didirikan sebelum Perang Dunia II, maka lantai peron sama dengan lantai
stasiun. Akibatnya para penumpang akan sulit turun-naik dari peron lama yang rendah, sedangkan kereta yang
beroperasi kini pada umumnya dibuat setelah tahun 1965 yang berlantai dengan tangga yang tinggi.
Pada peron lama, para penumpang dengan leluasa menyeberang dan melintas jalur rel, dan hal ini sangat berbahaya sekali bahwa para penumpang
menjadi berbaur dengan kereta api. Stasiun berperon rendah ini biasa nya ditemui di stasiun" kecil yang jarang menjadi tempat pemberhentian normal kereta. Stasiun berperon rendah biasa nya menggunakan tangga untuk melayani aktivitas naik turun penumpang. 
Foto lain dari stasiun peron rendah :
Peron rendah di Stasiun Weleri
Peron rendah di Stasiun Jambon
Peron rendah di Stasiun Jeruk Legi

2. Peron baru atau peron tinggi (setelah proklamasi)
Peron tinggi di Stasiun Jatinegara
Sebagian dari peron lama kemudian dilakukan penyesuaian tinggi dengan kereta yang baru. Akibatnya terlihat ada dua ketinggian peron dewasa ini di
stasiun besar, hal ini karena PT KAI ingin memberi pelayanan yang baik. Pada umumnya peron tinggi dimaksudkan untuk melayani para penumpang kelas
Bisnis dan Eksekuif. Sebagai contoh, Stasiun Bandung atau Gambir (Jakarta) yang melayani Kereta Eksekutif dengan menggunakan peron tinggi.
Namun di stasiun Tugu (Yogyakarta) atau Solo Balapan terlihat ada dua macam lantai yang tinggi (modikasi) dan lantai
rendah (asli). Karena Stasiun Madiun misalnya melayani semua kelas, maka di sini terdapat 2 macam tinggi lantai peron.
Pada stasiun antara Bogor dan Jakarta, yang umumnya dibangun belakang ini sudah mempunyai lantai peron tinggi.
Stasiun Tanah Abang dibangun di atas jalur rel, sehingga penumpang kalau mau menyeberang jalur rel harus lewat lobi stasiun. Sedangkan Stasiun Gambir jalur rel berada di atas lobi stasiun.
Peron tinggi di Halte KRL di Jabodetabek
Peron tinggi di Stasiun Jatinegara
Peron tinggi

Terima kasih telah mengunjungi kami
Selamat beraktivitas kembali :)

Jumat, 26 Desember 2014

10 Tahun Bencana Tsunami Aceh


10 Tahun sudah Tsunami menerjang. (26 Desember 2004-26 Desember 2014). Tsunami pada tanggal 26 Desember tahun 2004 kala itu menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara, ketika gelombang yang tingginya mencapai 100 kaki menyapu seluruh Asia Tenggara, menggusur jutaan dan menghancurkan infrastruktur senilai miliaran dolar.
Seperti yang dikutip dari Alam
Mengembang Jadi Guru, Negara yang paling parah terkena Tsunami adalah negara kepulauan Indonesia, menderita
lebih banyak kematian dan kehancuran dari yang lain, saat gempa 9 SR di Samudera Hindia diikuti oleh tsunami.
Sepuluh tahun kemudian, masyarakat di provinsi Nangroe Aceh Darussalam Indonesia telah membangun kembali rumah-rumah mereka di kota-kota dan
desa-desa yang hancur terkena tsunami terburuk dalam sejarah manusia.

Banda Aceh di Provinsi Aceh yang terletak di ujung pulau Sumatera Indonesia, hanya beberapa hari setelah tsunami besar 2004, dan di foto di bawahnya adalah lokasi yang sama difoto pada 1 Desember 2014

Foto kiri diambil pada tanggal 2 Januari 2005, menunjukkan sebuah masjid yang rusak di Teunom, terletak di Kabupaten
Aceh Jaya, dan kanan, adalah daerah yang sama sepuluh tahun kemudian

Foto atas menunjukkan sebuah masjid yang rusak di Teunom, yang terletak di Kabupaten Aceh Jaya, seminggu setelah tsunami. Foto Bawah menunjukkan
daerah yang sama saat ini
Indonesia terkena dampak tsunami paling serius, menderita sedikitnya 167.000 korban jiwa, angka ini mungkin dapat
mencapai 200.000, karena ribuan mayat korban tidak akan pernah bisa ditemukan karena tersapu ke laut oleh gelombang
yang kuat.
Tsunami 2004 adalah efek dari gempa bumi bawah laut di Samudera Hindia, gempa terbesar ketiga yang pernah
tercatat pada seismograf.
Pergerakan air raksasa menciptakan gelombang hingga 100 kaki menghantam pantai-pantai di Indonesia, Sri Lanka,
India dan Thailand. 14 negara yang menderita korban jiwa
dan kerusakan terletak utamanya di Asia Tenggara tetapi juga di Afrika.
Secara total, 45 negara kehilangan warganya di luar negeri dalam tragedi tersebut. Di Eropa, Jerman dan Swedia,
kehilangan 552 dan 571 warganya di Thailand karena Thailand merupakan tujuan populer sekitar waktu Natal.

Foto atas diambil pada tanggal 8 Januari 2005, dan menunjukkan dua kapal nelayan di samping sebuah bangunan komersial di pusat kota Banda Aceh, yang
telah dibawa ke kota oleh gelombang besar, dan foto bawah, diambil bulan lalu

Foto kiri diambil tiga hari setelah tsunami pada tahun 2004, menunjukkan warga berjalan di atas tumpukan puing-puing
yang menyelimuti jalan di Banda Aceh, dan foto kanan adalah lokasi yang sama difoto pada November 27, 2014

Foto atas diambil dengan lensa tele pada tanggal 16 Januari 2005, lebih dari dua minggu setelah tsunami, menunjukkan
masjid yang rusak sebagian berdiri sendiri diantara puing-puing di pantai Lampuuk, Lhoknga, dan difoto lagi (bawah) bulan ini.

Foto pertama diambil pada tanggal 9 Januari 2005, lebih dari seminggu setelah tsunami, menunjukkan sebuah jalan yang
telah dibersihkan, tapi masih terdapat tumpukan besar puing-puing di kedua sisi, di Meulaboh di Aceh, dan foto bawah adalah lokasi yang sama difoto pada
tanggal 29 November tahun ini

Foto kiri menunjukkan puing-puing berserakan di halaman Masjid Baiturrahaman Banda Aceh di Provinsi Aceh, dua hari setelah tsunami, dan kanan, diambil pada tanggal 27 November tahun ini

Foto atas diambil hanya beberapa hari setelah tsunami 2004, dan menunjukkan puing-puing berat yang tersebar di sekitar Masjid Baiturrahaman Banda Aceh, dan bawah adalah lokasi yang sama difoto pada November 27, 2014

Foto pertama diambil pada tanggal 15 Januari 2004, dan menunjukkan rumah-rumah yang hancur di sekitar masjid di
Meulaboh, Sumatra Indonesia, dan foto bawah adalah masjid yang sama difoto pada tanggal 30 November 2014

Foto atas diambil pada, 9 Januari 2005, menunjukkan jalan utama daerah pesisir yang penuh dengan puing-puing di Kabupaten Aceh Besar, sehingga tak dapat dilalui, dan bawah adalah lokasi yang sama yang difoto pada tanggal 29 November 2014.

Kedua gambar menunjukkan Lhoknga di provinsi Aceh, yang satu (atas) diambil pada 23 Januari 2005 menunjukkan
warga menggunakan rakit improvisasi untuk menyeberangi sungai dan seorang tentara Indonesia penjaga daerah, dan
lokasi yang sama difoto pada November 29, 2014 (bawah) menunjukkan situs telah ditinggalkan dan jembatan baru
dibangun di sebelahnya

Sebuah foto (atas) diambil dengan lensa tele pada tanggal 16 Januari 2005 sebuah masjid yang rusak sebagian di Lampuuk Banda Aceh dan lokasi yang
sama difoto dengan lensa sudut lebar pada 1 Desember 2014 (bawah) menunjukkan masjid direnovasi dikelilingi oleh rumah-rumah baru.

CATATAN
Banyak hal yang bisa kita petik dari peristiwa 10 tahun yang lalu ini. Salah satunya yang ingin diangkat disini adalah: Mengapa jatuh korban jiwa begitu banyak? Apakah Bencana Tsunami 2004 ini adalah bencana tsunami yang pertama kali terjadi di Indonesia?
Jawabnya tentu TIDAK! Sebenarnya tsunami-tsunami lain pernah terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Tsunami di akhir tahun 1992, yang melanda bagian timur pulau Flores. Total korban tsunami Flores yang
menghancurkan desa-desa nelayan disana (termasuk seluruh desa di pulau babi) adalah 1700 jiwa lebih. Sebuah desa yang rata setelah di terjang
Tsunami di flores timur pada tanggal 12 Desember 1992
Namun sayangnya bencana tersebut tidak sepenuhnya menyadarkan pemerintah dan masarakat Indonesia lainnya akan besarnya potensi bencana
alam tsunami saat itu. Sehingga sampai tahun 2004, hanya sedikit orang indonesia yang tahu akan bahaya tsunami setelah gempa. Banyak masarakat yang heran dan tertarik saat melihat air laut surut setelah gempa terjadi, sehingga mereka berdatangan
untuk menyaksikannya. Padahal itu adalah salah satu tanda-tanda akan datangnya gelombang yang besar. Itulah
mengapa setelah gempa 9 SR melanda Aceh, banyak orang tak terpikir sedikitpun bahwa tsunami akan segera datang
menerjang mereka.
Mungkin jika sebelum tahun 2004
pengetahuan tentang tsunami telah diajarkan di sekolah-sekolah dan desa-desa pesisir, korban jiwa akan dapat terminimalisir.
Tsunami Aceh benar-benar membuka mata kita dan dunia, bahwa tsunami dapat terjadi sebesar itu dan kehancuran
yang diakibatkannya pun dapat
sedahsyat itu. Namun harga yang dibayar untuk membuka mata kita ini adalah ratusan ribu nyawa … sebuah harga yang sangat, sangat mahal.
Marilah kita, penduduk Indonesia segera sadar, bahwa selain kita berada di atas cincin api pasifik dengan banyak gunung berapi, kita juga berada dekat dengan
patahan lempeng-lempeng bumi yang terus bergerak. Kita harus mengerti dan memahami hal-hal apa saja yang dapat terjadi dengan kondisi seperti itu, agar
kita dapat, minimal bersiap untuk
melindungi diri dan masarakat kita saat menghadapi bencana-bencana alam yang lazim terjadi di wilayah seperti wilayah kita ini.
Terima kasih telah mengunjungi kami
Selamat beraktivitas kembali :)

Referensi :

Senin, 22 Desember 2014

Rel Kereta Api

Selamat Siang kawan :))
Maaf lama gk update blog ini
Lagi banyak tugas sekolah :D
Mari kita buka blog ini lagi
Siapa hayo yang tidak tau dengan kata "Rel"? :D
Hampir pembaca di Blog ini pasti tau donk apa itu Rel?
Sesuai dengan janji saya di Posting an saya sebelum nya hingga sekarang mari kita ulas sedikit apa itu Rel?  :)
Rel

Rel tidak asing bagi hampir semua orang termasuk Railfans" setia Pencinta Kereta Api (Betul gk hayo?  :D). Yap, Rel adalah sebuah jalan yang hanya khusus digunakan oleh Kereta Api. Rel inilah yang digunakan untuk memandu perjalanan kereta api sehingga perjalanannya bisa lancar, aman, selamat sampai tujuan. Rel tidak hanya berada di dalam sebuah stasiun melainkan berada di jalur" kereta yang masih aktif maupun nonaktif dilintasi oleh kereta api.
Dalam pengamatan secara sekilas, rel untuk lewatnya sebuah kereta api yang terdiri atas sepasang batang rel berbahan besi baja yang disusun secara paralel dengan jarak yang
konstan (tetap) antara kedua sisinya. Batang rel tersebut ditambat (dikaitkan) pada bantalan yang disusun secara
melintang terhadap batang rel dengan jarak yang rapat, untuk menjaga agar rel tidak bergeser atau renggang dengan menggunakan penambat rel.
- Sejarah Rel Kereta Api
Prinsip jalan rel telah berkembang sejak 2.000 tahun yang lalu. Waktu itu sarana
transportasi untuk mengangkut
penumpang dan barang masih sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan kereta roda. Jalan yang dilewati masih berupa jalan tanah yang berdebu. Ketika
jalan tanah tersebut diguyur hujan, kondisinya menjadi lembek dan kereta roda yang lewat meninggalkan bekas cekungan pada tanah. Setelah kering,
cekungan tersebut mengeras, dan beberapa kereta roda yang lewat berikutnya juga melewati cekungan tersebut. Ternyata dengan mengikuti cekungan tersebut, kereta roda dapat
berjalan dengan lebih terarah dan gampang, pengendara tinggal mengatur kecepatan kereta tanpa repot" lagi
mengendalikan arah kereta roda.
Kemudahan transportasi dengan prinsip jalur rel inilah, yang membuat jalur rel memiliki keunggulan tersendiri, sehingga
terus berkembang hingga menjadi jalur rel Kereta yang kita kenal sekarang ini.
- Jenis-jenis rel
Di Indonesia dikenal 4 macam batang rel, yakni R25, R33, R42, dan R54. Misalkan, R25 berarti batang rel ini memiliki berat
rata-rata 25 kilogram/meter. Makin besar “R”, makin tebal pula batang rel tersebut.Berikut ini daftar rel yang menjadi standar UIC dengan Standar:
* Rel 25 yang berarti tiap 1 meter
potongan rel beratnya adalah 25
kilogram (kg).
* Rel 33 yang berarti tiap 1 meter
potongan rel beratnya adalah 33
kilogram (kg).
* Rel 41 yang berarti tiap 1 meter
potongan rel beratnya adalah 41
kilogram (kg).
* Rel 42 yang berarti tiap 1 meter
potongan rel beratnya adalah 42
kilogram (kg).
* Rel 50 yang berarti tiap 1 meter
potongan rel beratnya adalah 50
kilogram (kg).
* Rel 54 yang berarti tiap 1 meter
potongan rel beratnya adalah 54
kilogram (kg).
* Rel 60 yang berarti tiap 1 meter
potongan rel beratnya adalah 60
kilogram (kg).
Rel ukuran 54 (R54)

Perbedaan tipe batang rel mempengaruhi beberapa hal, antara lain besar tekanan maksimum (axle load) yang
sanggup diterima rel saat KA melintas, dan kecepatan laju KA yang diijinkan saat melewati rel. Semakin besar “R”, maka makin besar axle load yang sanggup diterima oleh rel tersebut, dan
KA yang melintas di atasnya dapat melaju pada kecepatan yang tinggi dengan stabil dan aman.
Tipe rel paling besar yang digunakan di Indonesia adalah UIC R54 yang digunakan untuk jalur KA yang lalu lintasnya padat, seperti lintas Jabodetabek dan lintas Trans Jawa. Tak ketinggalan lintas angkutan batubara di Sumsel-Lampung yang memiliki axle load paling tinggi di Indonesia.
-Bantalan Rel
Bantalan rel (sleepers) dipasang sebagai landasan dimana rel diletakkan dan ditambatkan. Berfungsi untuk meletakkan dan menambat batang rel, menjaga kelebaran trek (track gauge,
adalah ukuran lebar trek rel. Indonesia memiliki track gauge 1067 mm) agar selalu konstan, dengan kata lain agar rel tidak meregang atau menyempit, menumpu batang rel agar tidak melengkung ke bawah saat dilewati rangkaian KA, sekaligus mentransfer axle load yang diterima dari rel dan plat landas untuk disebarkan ke lapisan batu ballast di bawahnya.
Oleh karena itu bantalan harus cukup kuat untuk menahan batang rel agar tidak bergesar, sekaligus kuat untuk menahan
beban rangkaian KA. Bantalan dipasang melintang dari posisi rel pada jarak antar bantalan maksimal 60 cm. Ada tiga jenis bantalan, yakni :
(1) Bantalan Kayu (Timber Sleepers), terbuat dari batang kayu asli maupun kayu campuran, yang dilapisi dengan
creosote (minyak pelapis kayu) agar lebih awet dan tahan jamur
Bantalan kayu

2) Bantalan Plat Besi (Steel Sleepers), merupakan bantalan generasi kedua, lebih awet dari kayu. Bantalan besi tidak dipasang pada trek yang ter-eletrifikasi maupun pada trek yang menggunakan persinyalan elektrik
Bantalan Besi

(3) Bantalan Beton Bertulang (Concrete Sleepers), merupakan bantalan modern saat ini, dan paling banyak digunakan karena lebih kuat, awet, murah, dan
mampu menahan beban lebih besar daripada dua bantalan lainnya.
Bantalan Beton

Perbandingan umur bantalan rel KA yang dipergunakan dalam keadaan normal dapat ditaksir sebagai berikut :
* Bantalan kayu yang tidak diawetkan:
3-15 tahun.
* Bantalan kayu yang diawetkan: 25-40 tahun.
* Bantalan besi baja: sekitar 45 tahun.
* Bantalan beton: diperkirakan 60 tahun
-Lebar jalur kereta api atau lebar trak atau lebar sepur adalah lebar antara sisi dalam kepala rel pada trak kereta api.
Ada beberapa lebar (gauge) yang
digunakan, semakin lebar semakin stabil sehingga semakin tinggi kecepatan kereta apinya. Lebar trak yang umum digunakan
di antaranya :
* Lebar 700 mm, digunakan Kereta api Aceh, dari Besitang menuju Banda Aceh yang saat ini sudah tidak digunakan lagi.
* Lebar 1000 mm disebut juga “meter gauge”, digunakan di Malaysia.
* Lebar 1067 mm, atau 3 kaki 6 inci merupakan lebar rel yang digunakan secara umum di Indonesia, disebut juga sebagai Narrow gauge. Narrow gauge
cocok untuk daerah yang bergunung-gunung karena trak yang lebar membutuhkan biaya besar dan pembangunannya lebih sulit.
* Lebar 1435 mm, atau 4 kaki 8,5 inci. merupakan rel yang banyak digunakan didunia sehingga disebut juga sebagai Standard gauge.
Pembagian lebar gauge rel di dunia :
* Sepur Standar (standard gauge), lebar sepur 1435 mm, digunakan di negara-negara Eropa, Turki, Iran, USA dan Jepang.
* Sepur Lebar (broael gauge), lebar sepur > 1435 mm, digunakan pada negara Finlandia, Rusia (1524 mm), Spanyol, Pakistan, Portugal dan India (1676 mm).
* Sepur Sempit (narrow gauge), lebar sepur < 1435 mm, digunakan di negara Indonesia, Amerika Latin, Jepang, Afrika Selatan (1067 mm), Malaysia, Birma, Thailand, dan Kamboja (1000 mm).
Perbandingan lebar sepur di Dunia

- Balast
Balast

Ballast adalah batu kricak (bebatuan yang dihancurkan
menjadi ukuran yang kecil) dengan diameter sekitar 28-50 mm dengan sudut yang tajam (bentuknya tidak bulat) yang ditaburkan di bawah trek rel.
Ukuran partikel ballast yang terlalu kecil akan mengurangi kemampuan drainase, dan ukuran yang terlalu besar akan
mengurangi kemampuannya dalam mentransfer axle load saat rangkaian KA melintas. Dipilih yang sudutnya tajam untuk mencegah timbulnya rongga-
rongga di dalam taburan ballast,
sehingga lapisan ballast tersebut
susunannya menjadi lebih rapat.
Ballast ditaburkan dalam dua tahap. Pertama saat sebelum perakitan trek rel, yakni ditaburkan diatas formation layer
dan menjadi track bed atau “kasur” bagi bantalan rel, agar bantalan tidak bersentuhan langsung dengan lapisan tanah. Karena jika bantalan langsung
bersentuhan dengan tanah (formation layer) bisa-bisa bantalan tersebut akan ambles, karena axle load yang diterima
bantalan langsung menekan frontal ke bawah karena ketiadaan ballast untuk
menyebarkan axle load. Kedua ketika trek rel selesai dirakit, untuk menambah ketinggian lapisan ballast hingga setinggi
bantalan, mengisi rongga-rongga
antarbantalan, dan di sekitar bantalan itu sendiri. Ballast juga ditabur disisi samping bantalan hingga jarak minimal 50 cm dengan kemiringan (slope) tertentu sehingga membentuk “bahu” ballast yang berfungsi menahan gerakan lateral dari
trek rel.Pada kasus tertentu, sebelum ballast, ditaburkan terlebih dahulu lapisan
sub-ballast, yang berupa batu kricak yang berukuran lebih kecil. Fungsinya untuk memperkuat lapisan ballast, meredam
getaran saat rangkaian KA lewat, dan sekaligus menahan resapan air dari lapisan blanket dan subgrade di bawahnya agar tidak merembes ke lapisan ballast.
Ketebalan lapisan ballast minimal 150 mm hingga 500 mm, karena jika kurang dari 150 mm menyebabkan mesin pecok
ballast (Plasser and Theurer Tamping Machine) justru akan menyentuh formation layer yang berupa tanah, sehingga bercampurlah ballast dengan
tanah, yang akan mengurangi elastisitas ballast dalam menahan trek rel dan
mengurangi kemampuan
drainasenya.Secara periodik, dilakukan perawatan terhadap lapisan ballast dengan dibersihkan dari lumpur dan debu
yang mengotorinya, dipecok, atau bahkan diganti dengan yang baru. Untuk itu, dilakukan perawatan dengan mesin
khusus yang diproduksi oleh Plasser and Theurer Austria. Di Indonesia ada mesin pemecok ballast (Ballast Tamping Machine) untuk mengembalikan ballast yang telah bergeser ke tempatnya semula, sekaligus merapatkan lapisan ballast di
bawah bantalan agar bantalan tidak bersinggungan langsung dengan tanah.
Intinya lapisan ballast harus (1) rapat, (2) bersih tidak bercampur tanah dan lumpur, (3) harus ada di bawah bantalan (karena kalau bantalan langsung bersinggungan dengan tanah, akan mengurangi kestabilan jalan rel KA), dan juga (4) elastis (elastis bukan dalam arti material
ballastnya yang elastis, tetapi formasi/susunannya yang tidak kaku, dapat bergerak-gerak sedikit) sehingga dapat
“mencengkeram” bantalan rel saat rangkaian KA lewat.



- Jenis jalur menurut jumlah
Jalur tunggal atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai single track adalah jalur tunggal rel kereta api yang biasanya
digunakan pada lintasan yang arus lalu lintasnya masih rendah. Oleh karena itu digunakan secara bergantian , tempat dimana kereta api berpapasan dibuat
siding dimana salah satu rangkaian menunggu sebelum diijinkan untuk berjalan.
Biasanya jalur tunggal dibangun pada lintasan yang arus lalu lintas kereta api masih rendah. Contoh jalur tunggal di Indonesia adalah jalur Surabaya Wonokromo (WO) - Solo Jebres (SK) , Surabaya Wonokromo (WO) - Malang (ML) - Blitar (BL) - Kertosono (KTS) , Surabaya Wonokromo (WO) - Banyuwangi (BWI) , Purwokerto (PWT) -Kutoarjo (KTA) , Kiaracondong Bandung (KAC) - Kutoarjo (KTA).
Jalur Tunggal

Jalur ganda atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai double track adalah jalur kereta api yang jumlahnya dua atau lebih
dengan tujuan agar masing-masing jalur digunakan untuk arah yang berbeda. Hal
ini dilakukan untuk menghindari
kecelakaan kepala dengan kepala ( head on) serta untuk meningkatkan kapasitas
lintas dan disamping itu juga bisa meningkatkan aksesibilitas bila terjadi gangguan terhadap salah satu jalur. Pada jalur Ganda biasa nya adalah jalur yang lalu lintas kereta nya tinggi sehingga harus di jalur ganda kan untuk memangkas waktu tempuh KA. Sesuai dengan Undang-Undang Perkeretaapian Indonesia bahwa di jalur Double Track, yang jalur kanan digunakan oleh kereta api
untuk jalur ganda atau lebih. Di dalam kondisi normal, Jalur Ganda tidak menyebabkan persilangan suatu kereta di suatu stasiun. Jalur ganda terbaru di Indonesia adalah jalur Surabaya - Jakarta. Contoh jalur ganda adalah Surabaya Pasar Turi (SBI) - Jakarta , hampir seluruh jalur di JABOTABEK , Kutoarjo (KTA) - Yogyakarta (YK) - Solo Balapan (SLO).
Jalur Ganda


Sekian posting an kali ini
Sampai jumpa di posting an selanjutnya :)
Terima kasih telah mengunjungi kami
Selamat beraktivitas kembali :)
Referensi :
http://bestananda.blogspot.com/2013/08/struktur-jalan-rel.html?m=1
https://hendriyana90.wordpress.com/konstruksi-rel-kereta-api/
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Jalur_ganda
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Jalur_tunggal
Sumber gambar :
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=7405&page=55
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=7405&page=54
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=7405&page=49
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=7405&page=47
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=7405&page=45
http://semboyan35.com/showthread.php?tid=3410&page=30&mode=linear
http://semboyan35.com/printthread.php?tid=1500&page=20
https://hendriyana90.wordpress.com/lebar-rel-kereta-api/
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=328762553986163&id=100005572621417&set=pb.100005572621417.-2207520000.1418962215.

Selamat Hari Ibu Nasional


Hari ini Senin, 22 Desember 2014 merupakan hari yang mulia karena bertepatan dengan hari Ibu Nasional. Hari dimana kita diperingatkan untuk menyayangi dan mencintai seorang Ibu kita yang masih hidup atau pun sudah menghadap sang ilahi. Di samping itu, kita pada hari ini juga diajarkan untuk mendoakan ibu kita selalu dalam kondisi apapun, kapan pun, dan bagaimana kita harus tetap mendoakan ibu kita semoga ibu kita bisa berumur panjang, mendapat rezeki yang halal dan barokah serta bahagia dunia dan akhirat jika Ibu kita masih hidup. Dan semoga amal perbuatan nya dapat diterima di Sisi Nya dan dapat ditempatkan di Tempat Istimewa bagi nya jika ibu kita telah wafat mendahului kita.
Sayang i Ibu kalian Selama masih hidup karena kalian akan merugi jika ibu kalian telah di panggil Yang Maha Kuasa.
Yaa Allah Yaa Tuhan Kami
Izin kan kami untuk berdoa yang ditujukan kepada kedua orang tua kami terutama Ibu, bunda, mama, emak, mother kami yang telah melahirkan kami di dunia ini, yang telah membesarkan kami, yang telah merawat kami dari kecil hingga saat ini
Yaa Allah Yaa Tuhan Kami
Berilah mereka umur yang panjang, rezeki yang tercukupi, dan bahagia dunia maupun akhirat
Yaa Allah Yaa Tuhan Kami
Izin kan kami membahagia kan mereka dalam kondisi mereka masih hidup atau pun telah menghadap engkau
Yaa Allah Yaa Tuhan Kami
Terima lah doa kami
Amin Amin Yaa Rabbal Alamin
Izin kan saya untuk menyanyikan sebuah lagu untuk ibu ku sayang :*
Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang
Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku
Dan sebuah puisi untuk ayah dan ibu ku
Ibu dan Ayah . . .
Aku tau kalian menyayangiku
Masih terasa bahumu menjadi
sandaran kepalaku
Masih terasa tepukanmu dipantatku
yang membuatku tertidur
Aku tahu kalian mengasihiku
Masih terngiang suaramu memanggil
namaku
Masih terngiang nasehat-nasehatmu
Aku tahu engkau berkorban untukku
ibu
Masih kuingat ketika engkau kena
minyak panas
Masih kuingat ketika engkau mencuci
Masih kuingat ketika engkau tertidur
karena lelah
Masih kuingat ketika engkau
mendoakanku
Aku tahu engkau berjuang untukku
ayah
Masih kuingat ketika tubuhmu bau oli
Masih kuingat ketika tanganmu
berdarah
Masih kuingat ketika engkau pulang
membawa buah kesukaanku
Masih kuingat ketika engkau
mengajari aku mencintai kakakku
Masih kuingat ketika engkau
mengajariku berkerja
Aku tahu kalian sangat lelah
sekarang
Sekarang saatnya aku melayani
kalian
Sekarang saatnya aku berkorban
untuk kalian
Sekarang saatnya aku berkeringat
untuk kalian
Sekarang saatnya aku berbakti
kepada kalian
Sekarang saatnya dan bukan nanti…..
Ya Allah . . .
Ringankan lah langkahku untuk membahagiakan ibu dan ayahku…
Aamiin . . .
Sekian posting an kali ini
Sampai jumpa di posting an selanjutnya :)
Terima kasih telah mengunjungi kami
Selamat beraktivitas kembali :)
Sumber gambar :
http:// indoberita.com/2014/12/168051/dp-bbm-gambar-kata-kata-ucapan-selamat-hari-ibu-22-desember-2014/